Selasa, 24 Juni 2008

TANTANGAN ADALAH ANUGERAH

Saya kadang suka bingung dengan perilaku orang-orang (termasuk saya) yang mengeluarkan materi dan energinya untuk melihat yang sebenarnya ada di sekitar kita setiap hari. Sebagai contoh kita rela jauh-jauh pergi ke Bali hanya untuk berjemur dan melihat matahari tenggelam. Padahal setiap hari saya ngomel-ngomel dalam hati ketika berada di bis kota atau berjalan di jalanan yang penuh dengan matahari. Malah saya sering tidak peduli ketika melihat matahari tenggelam di jalan sewaktu akan kembali ke rumah. Atau contoh yang paling ekstrem adalah mendaki gunung hanya untuk melihat matahari terbit. Hal ini pernah saya lakukan ketika pertama kali naik gunung Gede dan rela berangkat jam 4 subuh dari kandang badak untuk melihat sang surya terbit.

Sebenarnya apa bedanya matahari tenggelam di Bali dengan tempat tinggal saya di Depok? toh sama-sama terbenam di sebelah barat. Atau kenapa saya rela membawa ransel sebesar “kulkas dua pintu”, bangun pagi dan mengeluarkan keringat tanpa sarapan sebelumnya untuk mendaki, hanya untuk melihat sang surya terbit ? Apakah istimewanya matahari terbit di Puncak Gunung Gede, toh sama-sama dari sebelah timur.

Setelah saya mengalami fenomena itu semua, saya sadar bahwa suasana, tantangan, dan tantangan adalah jawabannya. Ketika saya harus mengeluarkan tenaga untuk mendaki sampai keringat bercucuran, dan ketika mencapai puncak, rasa kepuasan yang tidak terhingga muncul di dada. Saya lupa dengan rasa lelah menanjak, rasanya segar dengan keringat yang keluar, dan rasa bangga telah menaklukkan tantangan yang ada di depan. Memang benar sang surya tetap terbut dari sebelah timur, tapi suasana hati yang begitu menyenangkan menganggap peristiwa tersebut sangat fenomenal dan sulit terlupakan. Berbeda ketika saya setiap hari melihat matahari dari jendela kos, sangat biasa, tidak ada yang fenomenal, dan kadang-kadang “kesal” karena artinya haruis bangun untuk menjalankan rutinitas. Hal ini karena tidak ada tantangan yang harus kita hadapi untuk mendapatkan atau menyaksikan peristiwa tersebut.

Oleh sebab itu, semua kejenuhan, permasalahan dalam aktivitas kita sehari-hari wajib kita anggap sebagai tantangan hidup. Hal ini dapat menjadikan kehidupan kita menjadi fenomenal dan menjadikan hidup kita lebih berwarna. SEMOGA!

Tidak ada komentar: